Dengan maraknya teknologi pengisian ulang cepat(quick-charging) yang disematkan pada ponsel-ponsel high-end. ternyata ada beberapa kekurang yang tidak di ketahui oleh para pemilik perangkat cerdas saat ini.
Perlu diketahui, rata-rata pengecasan cepat mereduksi usia atau kapasitas baterai secara signifikan, sebagaimana dikutip dari Nextren, Selasa (17/11/2015).
Masalah tersebut ingin diselesaikan oleh Huawei. Keberanian Pabrikan Huawei untuk mengklaim teknologi pengecasan cepatnya tak bakal memendekkan usia baterai.
Caranya simpel, Huawei hanya membungkus anodanya dengan grafit. Sehingga aliran daya bisa lebih cepat mengalir tanpa melukai ketahanan dan kapasitas baterai.
Lalu seberapa cepat pengisian daya ala Huawei? Dengan baterai berkapasitas 3.000 mAh pada beberapa ponsel besarnya, Huawei dapat mengecas hingga baterai terisi 48 persen dalam waktu lima menit.
Selain itu, Huawei juga menunjukkan prototipe pengisian daya yang bisa mencapai 68 persen dalam dua menit, meski kapasitasnya masih belum praktis, yakni hanya 600 mAh. Saat ini baterai tersebut belum diproduksi massal.
Belum jelas kapan Huawei akan memboyong baterai tersebut beserta teknologi pengecasan cepatnya ke ranah komersil. Yang jelas, Huawei tengah menggodok charger untuk mempersenjatai baterai teranyarnya.
Sumber : NEXTREN
Perlu diketahui, rata-rata pengecasan cepat mereduksi usia atau kapasitas baterai secara signifikan, sebagaimana dikutip dari Nextren, Selasa (17/11/2015).
Masalah tersebut ingin diselesaikan oleh Huawei. Keberanian Pabrikan Huawei untuk mengklaim teknologi pengecasan cepatnya tak bakal memendekkan usia baterai.
Caranya simpel, Huawei hanya membungkus anodanya dengan grafit. Sehingga aliran daya bisa lebih cepat mengalir tanpa melukai ketahanan dan kapasitas baterai.
Lalu seberapa cepat pengisian daya ala Huawei? Dengan baterai berkapasitas 3.000 mAh pada beberapa ponsel besarnya, Huawei dapat mengecas hingga baterai terisi 48 persen dalam waktu lima menit.
Selain itu, Huawei juga menunjukkan prototipe pengisian daya yang bisa mencapai 68 persen dalam dua menit, meski kapasitasnya masih belum praktis, yakni hanya 600 mAh. Saat ini baterai tersebut belum diproduksi massal.
Belum jelas kapan Huawei akan memboyong baterai tersebut beserta teknologi pengecasan cepatnya ke ranah komersil. Yang jelas, Huawei tengah menggodok charger untuk mempersenjatai baterai teranyarnya.
Sumber : NEXTREN